-Mitos
adalah cerita prosa rakyat yang menceritakan kisah berlatar masa
lampau, mengandung penafsiran tentang alam semesta dan keberadaan makhluk di
dalamnya, serta dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau
penganutnya. Mitos juga bisa mengacu kepada cerita tradisional.
-Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari
pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah
konsep dan pengertian.
-Memperoleh
Pengetahuan dengan Cara Tradisional
-Syarat-Syarat Ilmu- Objektif. Objek
kajian harus ada dalam ilmu yang ada dari satu golongan masalah yang
sama sifat hakikatnya, terlihat dari luar maupun bentuknya dari dalamnya.
Objeknya juga bersifat ada, atau mungkin juga ada karena masih harus diuji
keberadaannya. Dalam hal mengkaji sebuah objek, yang dicari adalah
kebenaran, yakni penyesuaian antara tahu dengan objek, sehingga dapat
disebut kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti
atau subjek penunjang penelitian.
- Metodis.
Metodis berasal dari bahasa Yunani “Metodos” yang artinya: cara, jalan.
Metodis artinya metode tertentu yang dipakai dan biasanya merujuk kepada
sebuah metode ilmiah. Usaha yang telah dilakukan agar dapat meminimalisasi
segala kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dalam hal yang menyimpang dari
hal mencari sebuah kebenaran. Resiko yang harus di tanggung yakni untuk
menjamin kepastian kebenaran.
- Sistematis. Didalam pengalamannya mencoba menjelaskan dan
mengetahui suatu objek, ilmu harus terumus dan teruraikan di dalam
hubungan yang masuk diakal (logis) dan teratur agar terbentuk suatu sistem
yang memiliki keutuhan, menyeluruh, terpadu dalam segi arti, dan dapat
memaparkan sebuah rangkaian sebab akibat menyangkut tentang objektifnya.
Pengetahuan yang dapat tersusun dengan sistematis merupakan rangkaian sebab
akibat dari syarat ilmu yang ketiga.
- Universal. Sebuah
kebenaran yang akan dicapai yakni sebuah kebenaran yang universal yang
tidak bersifat tertentu (umum).
Contoh:
Ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an memiliki kandungan berbeda dengan ilmu alam kerena objeknya adalah dari tindakan manusia. Oleh sebab itu agar mencapai tingkat yang unversal didalam ilmu sosial, harus adanya konteks dan tertentu pula. Misal: Semua segitiga bersudut 180º. Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat.
- Contoh:
- Ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an memiliki kandungan berbeda dengan ilmu alam kerena objeknya adalah dari tindakan manusia. Oleh sebab itu agar mencapai tingkat yang unversal didalam ilmu sosial, harus adanya konteks dan tertentu pula. Misal: Semua segitiga bersudut 180º. Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat.
- Contoh:
- Ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an memiliki kandungan berbeda dengan ilmu alam kerena objeknya adalah dari tindakan manusia. Oleh sebab itu agar mencapai tingkat yang unversal didalam ilmu sosial, harus adanya konteks dan tertentu pula. Misal: Semua segitiga bersudut 180º. Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat.
Cara-cara penemuan pengatahuan pada periode ini antara lain:
(a) Cara coba-coba
Dilakukan dengan menggunakan kemungkinan tersebut tidak
berhasil dicoba kemungkinan yang lama.
(b) Cara kekuasaan (otoritas)
Dimana pengetahuan diperoleh berdasarkan pada kekuasaan,
baik otoritas tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin, maupun otoritas
ahli ilmu pengetahuan.
(c) Berdasarkan pengalaman
Hal ini dilakukan dengan cara mengulang
kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi
pada masa yang lalu
(d) Melalui jalan pikiran
Manusia telah mampu menggunakan
penalarannya dalam memperoleh pengetahuan
Cara modern dalam
memperoleh pengetahuan.
Cara baru atau modern dalam memperoleh
pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah, cara ini
disebut dengan metode penelitian ilmiah atau lebih populer lagi metodologi
penelitian.
Sumber: