Thursday, 9 March 2017

Mitos, Penalaran, Cara Memperoleh Pengetahuan dan Syarat Ilmu Pengetahuan

-Mitos adalah cerita prosa rakyat yang menceritakan kisah berlatar masa lampau, mengandung penafsiran tentang alam semesta dan keberadaan makhluk di dalamnya, serta dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya. Mitos juga bisa mengacu kepada cerita tradisional.

-Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.
-Memperoleh Pengetahuan dengan Cara Tradisional
-Syarat-Syarat Ilmu
  • Objektif. Objek kajian harus ada dalam ilmu yang ada dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, terlihat dari luar maupun bentuknya dari dalamnya. Objeknya juga bersifat ada, atau mungkin juga ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam hal mengkaji sebuah objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni penyesuaian antara tahu dengan objek, sehingga dapat disebut kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian.
  • Metodis.  Metodis berasal dari bahasa Yunani “Metodos” yang artinya: cara, jalan. Metodis artinya metode tertentu yang dipakai dan biasanya merujuk kepada sebuah metode ilmiah. Usaha yang telah dilakukan agar dapat meminimalisasi segala kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dalam hal yang menyimpang dari hal mencari sebuah kebenaran. Resiko yang harus di tanggung yakni untuk menjamin kepastian kebenaran.
  • Sistematis. Didalam pengalamannya mencoba menjelaskan dan mengetahui suatu objek, ilmu harus terumus dan teruraikan di dalam hubungan yang masuk diakal (logis) dan teratur agar terbentuk suatu sistem yang memiliki keutuhan, menyeluruh, terpadu dalam segi arti, dan dapat memaparkan sebuah rangkaian sebab akibat menyangkut tentang objektifnya. Pengetahuan yang dapat tersusun dengan sistematis merupakan rangkaian sebab akibat dari syarat ilmu yang ketiga.
  • Universal. Sebuah kebenaran yang akan dicapai yakni sebuah kebenaran yang universal yang tidak bersifat tertentu (umum).
    Contoh:
    Ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an memiliki kandungan berbeda dengan ilmu alam kerena objeknya adalah dari tindakan manusia. Oleh sebab itu agar mencapai tingkat yang unversal didalam ilmu sosial, harus adanya konteks dan tertentu pula. Misal: Semua segitiga bersudut 180º. Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat.
  • Contoh:
  • Ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an memiliki kandungan berbeda dengan ilmu alam kerena objeknya adalah dari tindakan manusia. Oleh sebab itu agar mencapai tingkat yang unversal didalam ilmu sosial, harus adanya konteks dan tertentu pula. Misal: Semua segitiga bersudut 180º. Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat.
  • Contoh:
  • Ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an memiliki kandungan berbeda dengan ilmu alam kerena objeknya adalah dari tindakan manusia. Oleh sebab itu agar mencapai tingkat yang unversal didalam ilmu sosial, harus adanya konteks dan tertentu pula. Misal: Semua segitiga bersudut 180º. Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat.


Cara-cara penemuan pengatahuan pada periode ini antara lain:
(a) Cara coba-coba
Dilakukan dengan menggunakan kemungkinan tersebut tidak berhasil dicoba kemungkinan yang lama.

(b) Cara kekuasaan (otoritas)
Dimana pengetahuan diperoleh berdasarkan pada kekuasaan, baik otoritas tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin, maupun otoritas ahli ilmu pengetahuan.
(c) Berdasarkan pengalaman
Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu

(d) Melalui jalan pikiran
Manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuan

Cara modern dalam memperoleh pengetahuan.
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah, cara ini disebut dengan metode penelitian ilmiah atau lebih populer lagi metodologi penelitian.


Sumber:

No comments:

Post a Comment